
Jika Anda ingin melakukan usaha di bidang pembenihan, jangan main-main dengan kegiatan yang satu ini.
Larva yang mati setelah beberapa hari sejak menetas, benih yang mudah terserang penyakit, kemungkinan besar disebabkan oleh tata cara pemeliharaan induk yang asal-asalan. Selain itu juga bisa disebabkan oleh asal-usul induk yang tidak jelas.
Benih yang berkualitas, akan lebih tahan terhadap cuaca yang ekstrim dan mempunyai keunggulan-keunggulan lainnya. Oleh karena itu, cara pemeliharaan dan pengadaan induk pada usaha pembenihan harus mendapatkan perhatian yang serius.
Pemeliharaan Induk
Tujuan dari kegiatan pemeliharaan induk ini adalah untuk mendapatkan induk matang gonad dengan kualitas telur yang baik. Masa pemeliharaan antara 2 sampai 3 bulan untuk bobot induk 1-2 kg. Dalam pemeliharaan induk diperlukan beberapa alat dan bahan sebagai berikut:
Alat Pemeliharaan Induk
1. Kolam Pemeliharaan Induk. Kolam terbuat dari terpal A5 Korea ukuran (3 x 4) m untuk ukuran kolam (2 x 1 x 1) m dengan kerangka dari kayu papan atau bambu. Kolam ini ideal untuk jumlah induk 5-6 ekor dengan bobot 1-2 kg.
2. Ember. Ember digunakan untuk membuat adonan pakan.
3. Gelas Ukur. Gelas ukur digunakan untuk menakar volume air.
4. Timbangan Duduk atau Digital. Timbangan digunakan untuk menimbang bobot induk dan dosis pakan.
5. Gelas Ukur. Digunakan untuk menakar volume air.
6. Pompa Air. Untuk mengisi atau menguras kolam.
Bahan Pemeliharaan Induk
1. Induk atau Calon Induk. Ciri-ciri induk atau calon induk betina yang baik: kepalanya lebih besar dibanding induk jantan, Tulang kepalanya pendek dan agak cembung, warna kulit dada agak terang, alat kelamin berbentuk oval dan terletak di belakang anus, gerakannya lambat, perutnya lebih gembung, jika diurut ke arah kelamin keluar telur. Ciri-ciri induk atau calon induk jantan yang baik: kepalanya lebih kecil dari induk betina, tulang kepalanya gepeng, warna kulit dada lebih gelap dibanding induk betina, alat kelamin menonjong dan memanjang ke arah belakang, perutnya lebih langsing, jika diurut ke belakang ekor keluar cairan putih.
2. Pakan. Pakan pabrikan : PF128 atau PF 1000 atau FF999 atau pakan yang berprotein minimal 35%. Pakan non pabrikan : kodok, beluk, ikan rucah laut, daun pepaya.
3. Vitamin. Vitamin E untuk meningkatkan kualitas telur. Vitamin E penggunaannya dicampur dengan pakan. Untuk ikan lele dibutuhkan 50 IU atau setara 50mg per 1 kg pakan. Vitamin E bisa dibeli di apotik.
4. Probiotik. Probiotik digunakan di air. Probiotik berfungsi untuk menjaga kualitas air yaitu mengurangi kadar amoniak yang tinggi. Gunakan Bakteri Nitrobakter dan Nitrosomonas (BNN) dengan dosis 0,5 g/m3. Bisa dibeli di toko pertanian.
5. Gula Putih Cair (GPC). GPC adalah larutan gula sebagai pengganti molase. Berfungsi sebagai aktivator bakteri nitrosomonas dan nitrobakter.
6. Air Media Budidaya. Air harus tersedia setiap saat dan berasal dari sumber yang tidak tercemar. Kualitas standar air suhu 25-28 derajat C dan pH 6,5-8,5
7. Air Bersih. Air bersih digunakan untuk membibis pakan. Lebih baik gunakan air isi ulang.
Prosedur Kerja
1. Mengisi kolam pemeliharaan induk setinggi 70 cm dengan air baru.
2. Membuat larutan PK dengan dosis 0,5 botol (2,5 g) dengan 1 liter air, gunakan gelas ukur.
3. Menyiramkan larutan PK secara merata di kolam pemeliharaan induk, endapkan kurang lebih 1-2 hari.
4. Menimbang total bobot induk per kolam pemeliharaan induk.
5. Memasukkan induk ke kolam pemeliharaan induk, untuk menghindari terjadinya pemijahan tak terkontrol, gunakan satu kolam untuk satu jenis kelamin. Induk jangan diberi pakan selama 1 hari.
6. Membuat pakan induk. Pakan induk adalah pakan pabrikan ditambah dengan vitamin E. Larutkan vitamin E 50 IU ke air ΒΌ liter air bersih. Bibis pakan pabrikan dengan larutan tersebut.
7. Memberikan pakan pada induk dengan dosis 2-3% dari total bobot induk per kolam per hari. Pemberian pakan 1-2 kali. Setiap seminggu sekali pakan pabrik bisa diganti pakan non pabrikan. Kontrol bobot induk 2 minggu sekali.
8. Setelah seminggu atau setiap minggu sekali buang 20% air di kolam pemeliharaan induk (air dasar) ganti dengan air baru. Lakukan sebelum pemberian pakan.
9. Membuat larutan probiotik untuk 1 m3. Siapkan air bersih 1 liter, masukkan GPC 10 cc dan BNN 0,5 g, aduk hingga tercampur merata, dan diamkan kurang lebih 15 menit.
10. Menyiramkan larutan probiotik ke kolam pemelihaan induk hingga merata. Lakukan setiap seminggu sekali.
Catatan : Lewati langkah 1-3 jika sudah ada air lama atau ambil air dari kolam yang lain yang sudah ada ikannya.
Kesabaran, ketelitian, kedisiplinan, dan konsistensi sangat menunjang Anda menuju kesuksesan. Selamat berkarya!