Penyebab dan Cara Mengatasi Ikan Bau Lumpur dan Apek

Read Time:3 Minute, 5 Second

Ikan hasil budidaya berbau lumpur atau tanah dan apek pasti sangat merugikan, baik bagi konsumen maupun bagi pembudidaya. Bagi konsumen, daging ikan yang berbau lumpur dan apek ini terasa tidak enak dan tentu tidak disukai konsumen. Bagi pembudidya, hal ini dapat berakibat ikan tidak laku dijual. Pertanyaannya adalah, mengapa ikan itu berbau lumpur dan apek, dan bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab Bau Lumpur dan Apek

Bau lumpur ditemukan pada beberapa ikan budidaya seperti ikan lele, mas, patin, gurame, nila, dan bandeng. Bau lumpur pada daging ikan atau yang dikenal dengan istilah off-flavours ini disebabkan oleh kondisi perairan yang digunakan untuk budidaya sangat subur.

Dua senyawa kimia yang menjadi penyebab utama bau lumpur pada ikan, yaitu geosmin dan 2-methylisoborneol (MIB). Kedua senyawa ini merupakan metabolit sampingan yang dihasilkan oleh mikroorganisme terutama dari kelompok alga hijau biru (Cyanophyta) seperti Oscillatoria sp. dan Anabaena sp., fungi (Actinomyces), serta bakteri (Streptomyces tendae).

Senyawa tersebut dalam perairan mudah diserap oleh ikan melalui insang dan masuk ke daging kulit, perut dan usus sehingga menyebabkan bau lumpur pada ikan. Senyawa geosmin menyebabkan ikan berasa lumpur, sedangkan senyawa MIB menyebabkan daging ikan berasa apek.

Cara Mengatasi Ikan Bau Lumpur dan Apek

Salah satu cara untuk mengatasi ikan bau lumpur dan apek, yaitu melalui tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ini dilakukan ketika ikan masih berada pada masa pemeliharaan di kolam.

Pada masa pemeliharan ikan itu, selalu aplikasikan probiotik, baik melalui pakan dan/atau air. Jenis probiotik yang sudah banyak digunakan adalah probiotik yang mengandung mikroba Lactobacullus dan ini bisa diaplikasikan walaupun kondisi air beroksigen rendah. Salah satu teknologi probiotik itu adalah teknologi probiotik RABAL. Lantas, apa itu probiotik RABAL?

Pengertian Probiotik RABAL

Probiotik RABAL adalah probiotik yang dibuat dari hasil fermentasi ragi (ragi tape) dan bakteri asam laktat (yakult). Yang mana pada yakult mengandung mikroba Lactobacillus.

Manfaat Probiotik RABAL

Manfaat probiotik RABAL antara lain:

Meningkatkan nafsu makan dan pertumbuhan ikan.
Mempercepat waktu panen dan menghemat pakan / pelet.
Meningkatkan bobot ikan.
Meningkatkan penyerapan protein dari Alga air kolam dan pelet agar menjadi daging secara maksimal.
Menghilangkan / mengurangi bau air kolam (green water) akibat amoniak dan gas beracun yang dihasilkan oleh ikan.

Membuat Probiotik RABAL sebanyak 10 liter

Peralatan:

Jerigen kapasitas 10 liter
Gelas ukur 1 liter
Penumbuk

Bahan:

Air bersih = 9 liter
Yakult = 2 botol.
Ragi Tape = 1 butir
Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / Gula Merah) = 0,5 liter
Air kelapa murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua

Langkah-langkah Pembuatan Probiotik RABAL

Masukkan air bersih 9 liter ke dalam jerigen.
Masukkan 2 botol Yakult ke dalam jerigen.
Masukkan 0,5 liter Molasses atau gula merah ke dalam jerigen. Jika menggunakan Gula Merah (pengganti Molasses) sebaiknya dipanaskan agar mencair, didinginkan dahulu sebelum di campur dengan bahan-bahan lainnya dalam jeringen.
Masukkan 1 butir ragi rape (yang sudah di tumbuk halus) ke dalam jerigen,
Masukkan air kelapa murni ke dalam jeringen,
Kocok jerigen selama 5 menit agar semua bahan-bahan terlarut dan bercampur merata.
Simpan jerigen beserta bahan-bahan di dalamnya tersebut selama 7 hari agar terjadi proses fermentasi dengan sempurna yang akan di tandai dengan cairan di dalam jerigen berubah warna menjadi coklat muda dan berbau alkohol atau berbau tape.
Setiap hari tutup jeringen dibuka untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi, lalu jeringen ditutup rapat kembali. Jangan lupa jerigen di kocok selama 1-2 menit setiap hari agar bahan terus teraduk dgn baik agar berproses dengan sempurna.

Cara penggunaan Probitotk RABAL

Campurkan 100 ml Probiotik RABAL ke dalam 1 Kg pakan / pelet sampai meresap rata. Biarkan pelet dan Probiotik RABAL meresap kurang lebih 15 menit sebelum diberikan kepada ikan.

Referensi: